Dalam sejarahnya, trading forex di akhir tahun 90-an, hanya orang kaya, lembaga keuangan besar seperti bank sentral, bank swasta dan pemerintah, dan perusahaan komersial besar yang melakukan bisnis ini.
Mereka melakukan trading forex biasanya untuk tujuan trading, membayar hutang, lindungi nilai (hedging), atau investasi. Modal yang dibutuhkan juga cukup besar, dan tidak sembarang orang dapat berbisnis forex.
Setelah perkembangan internet di seluruh dunia pada akhir 90-an, pasar forex akhirnya bisa diikuti oleh hampir semua individu, mulai dari pengusaha hingga ibu rumah tangga, orang tua, dan anak muda.
Akhir Periode Barter dan Awal Pertukaran Uang
Dalam sejarah peradaban manusia, pertukaran barang antar individu dimulai dengan sistem barter. Misalnya, seseorang membutuhkan seekor kambing, kemudian bertemu dengan orang lain yang menjual dua keranjang apel, kemudian mereka sepakat untuk menukar barang dagangannya, maka dapat terjadi transaksi.
Namun, seiring berjalannya waktu, barter dianggap tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Masalah utama dengan sistem barter adalah bagaimana jika tidak dapat menemukan orang yang membutuhkan dan memasok barang untuk ditukar.
Untuk mengatasi kekurangan barter, maka dibuatlah alat pembayaran atau alat tukar dalam berbagai bentuk. Pada periode ini, manusia menggunakan kerang, batu langka, manik-manik, dan logam mulia sebagai perantara.
Namun, perlu dicatat bahwa setiap daerah dapat menerapkan mata uang sendiri berdasarkan apa yang mereka anggap paling berharga, diakui oleh masyarakat, dan portabel (mudah dibawa kemana-mana).
Karena setiap wilayah di dunia menggunakan mata uang yang berbeda, para pedagang yang bertransaksi antar wilayah atau lintas pulau dan pelayaran lintas benua seringkali membutuhkan referensi pertukaran mata uang yang diterima secara universal.
Kerajaan-kerajaan yang berdiri saat itu mulai mencetak uang sendiri dengan menentukan kandungan logam mulia tertentu di dalamnya. Pada gilirannya, pertukaran didasarkan pada tingkat itu. Ini merupakan awal dari pertukaran mata uang di zaman kuno.
Sejarah Trading Forex Modern
Pertukaran uang sudah berlangsung sejak dahulu kala, namun sejarah trading forex modern seperti sekarang ini sebenarnya baru dimulai setelah Perang Dunia II. Sebagai informasi, banyak terjadi kekacauan dan krisis ekonomi pada akhir Perang Dunia II, sehingga pemerintah negara-negara Sekutu merasa membutuhkan sistem yang nantinya dapat menyatukan perekonomian global.
Lalu Bretton Woods System dibentuk untuk mewujudkan mimpi tersebut. Dalam Bretton Woods System yang lahir di kota Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat pada tahun 1944, untuk pertama kalinya terdapat aturan resmi untuk mengatur hubungan moneter antar negara.
Amerika Serikat, pada waktu itu memegang dua pertiga cadangan emas dunia, bersikeras bahwa sistem itu didasarkan pada emas dan dolar AS. Akhirnya, sistem ini mengharuskan semua negara yang terlibat untuk menghubungkan nilai mata uang mereka dengan emas dan Dolar AS. Namun, itu tidak berlangsung lama.
Pada tanggal 15 Agustus 1971, Amerika Serikat secara sepihak memutuskan mata uangnya dari emas, secara otomatis mengakhiri sistem Bretton Woods. Nilai dolar tidak lagi diperoleh dari cadangan emasnya, namun hanya dari janji-janji pemerintah AS.
Tindakan ini menjadikan Dolar AS sebagai mata uang cadangan bagi beberapa negara di Dunia. Saat itu, nilai tukar antar mata uang tidak lagi ditentukan oleh standar, tetapi dengan mengikuti sistem ekonomi sederhana, yakni permintaan dan penawaran.
Sebuah fase baru lahir dalam sejarah trading forex, yaitu sistem nilai tukar mengambang. Setelah itu, transaksi jual beli mata uang terutama dilakukan oleh bank, sedangkan pihak lain seperti pemerintah dan perusahaan harus menghubungi bank sebagai perantara.
Perusahaan yang membutuhkan bisa menghubungi bank melalui telepon, kemudian bank mencatat berapa harga suatu mata uang dibeli atau dijual. Ini menciptakan pasar antar bank sebagai jaringan over-the-counter di mana mata uang dipertukarkan dan nilai tukar berubah secara dinamis.