Cara Menulis Naskah Pidato

Cara Menulis Naskah Pidato

Menulis naskah pidato itu ternyata susah, hal ini aku rasakan saat mendapat tugas dari dosen untuk berpidato. Untuk itu, mari kita belajar cara menulis naskah pidato yang baik dan benar.

Menulis naskah pidato hakikatnya adalah menuangkan gagasan ke dalam bentuk bahasa tulis yang akan dilisankan melalui kegiatan berpidato. Seperti halnya dalam penyusunan sebuah wacana atau karangan, penulisan naskah pidato juga harus mencakup bagian awal (paragraf pembuka), isi/materi (paragraf isi), dan bagian akhir (paragraf penutup).

menulis naskah pidato

Penulisan naskah pidato juga perlu memperhatikan aspek alamiah yang ada pada setiap manusia, sehingga apa yang disampaikan pertama kali akan menggugah hati pendengar dan apa yang disampaikan terakhir kali akan berkesan. Untuk memanfaatkan aspek psikologis tersebut pembicara dapat menggunakan cara-cara berikut :

  • Pertama, dalam bagian pengantar tuliskan orientasi mengenai apa yang akan diuraikan dan usaha untuk menjelaskan setiap bagian itu. Hal ini perlu dilakukan supaya pendengar mendapat gambaran dan kesan yang baik mengenai urutan penyajian beserta kepentingan materi pembicaraannya, sehingga pendengar lebih siap untuk memperhatikan uraian dengan cermat dan penuh perhatian. Bagian pengantar hendaknya jangan terlalu panjang atau terlalu pendek ditulis secara proposional.
  • Pada bagian materi uraian/isi ditonjolkan bagian-bagian yang penting sebagaimana telah dikemukakan pada awal orientasi. Tiap bagian tersebut disertai dengan penjelasan, ilustrasi, atau keterangan. Bagian isi merupakan bagian inti dari pidato.
  • Pada akhir uraian, disampaikan simpulan dari seluruh uraian dengan tujuan supaya pendengar memperoleh gambaran pokok-pokok materi. Pada bagian akhir ini sajian jangan terlalu panjang dan berkesan kaku. Karena jika terlalu panjang akan mengaburkan pokok materi yang telah disajikan.
Baca Juga :   Pengertian Cara Kerja Desalination Plant dan Peralatannya